Kehidupan Salsa, balita yang berusia dua tahun, dipenuhi dengan kesakitan dan perjuangan sejak usianya yang masih sangat muda. Awalnya, keluarganya mengira bahwa gejala di matanya hanyalah masalah biasa yang bisa diatasi dengan obat-obatan sederhana. Namun, semakin hari, kondisi matanya semakin memburuk hingga akhirnya didiagnosis sebagai kanker mata stadium 3.

Ayah Salsa, Pak Safi’i, adalah seorang pekerja serabutan yang mengais rezeki sebagai kuli angkut batu bata. Upah yang tidak menentu dan pekerjaan yang tidak terjamin membuatnya harus bekerja keras untuk menyediakan biaya pengobatan anaknya. Setiap hari, dia berjuang dengan segala kekuatannya, meskipun terkadang harus berhadapan dengan kenyataan bahwa penghasilannya tidak mencukupi.

Di sisi lain, ibunya, Cicih Faridah, adalah seorang ibu rumah tangga yang setia merawat Salsa di rumah ketika suaminya bekerja. Mereka tinggal bersama kakek nenek dari pihak ayah, yang saat ini sangat bergantung pada bantuan dan perhatian Pak Safi’i karena kakek Salsa telah mengalami stroke.

Kehidupan keluarga Salsa dipenuhi dengan ketidakpastian dan kecemasan, namun juga penuh dengan kasih sayang dan kekuatan. Meskipun terpisah oleh keterbatasan ekonomi dan cobaan yang berat, mereka tetap bersatu dan saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi cobaan yang mereka hadapi.

Pak Safi’i dan Cicih Faridah berharap dan berdoa agar Salsa bisa sembuh dan mendapatkan kesembuhan yang diharapkan. Mereka terus berjuang tanpa kenal lelah, karena bagi mereka, Salsa adalah cahaya dan harapan dalam kegelapan yang menghimpit mereka.

Dan Alhamdulillah kami tim Call To Action juga berkesempatan untuk mampir ke tempat singgah dek Salsa untuk memberikan penyaluran berupa santunan uang tunai untuk berobat dan kebutuhan untuk dek salsa. Semoga apa yang telah kita berikan dan bantu doa mendapatkan lipatan ganda pahala yang akan terus mengalir sampai hari akhir nanti aamiin… Terimakasih banyak orang-orang baik…

Salam Kemanusiaan…