Bu asih 50 tahun, seorang asisten rumah tangga, yang berjuang demi sang anak (ani 13 tahun) yang mengidap lumpuh otak setelah jatuh terbentur batu di usianya yang masih 2 bulan.
Beliau bekerja selalu membawa ani dengan cara menggendong dan perjalanan yang cukup jauh harus menggunakan angkutan umum. Ani sering mengalami kejang, dalam 1 bulan ani hampir tiap hari kejang, dan hanya beberapa hari dalam sebulan ani tidak mengalami kejang, apabila ani mengalami kejang, setelahnya ani pingsan selama 2 jam bahkan sampai pingsan hingga hari keesokannya, dan tidak makan ataupun minum.
Dengan kondisinya, bu asih tetap berjuang agar sang anak dapat tercukupi kebutuhan nya, menggendong sampai jarak yang cukup jauh, kaki bu asih yang mulai tidak sehat sering sakit, dan dada yang sesak, tapi tetap ia perjuangkan demi sang anak. Bahkan anaknya (ani) sering mengalami kejang ketika di dalam angkutan umum bahkan di pinggir jalan raya, dan bu asih sering menggeletakkan ani di jalan sambil menunggu kondisi ani stabil, dengan beralaskan kain yang biasa di bawa bu asih.
Bu asih dalam bekerja 1 hari diberi upah 50 ribu, dan habis hanya untuk ongkos pulang pergi, bersihnya hanya 10 ribu, terkadang bu asih tidak memiliki ongkos untuk pulang, sampai terpaksa harus tidur di pangkalan ojek karena tidak ada uang, dan kadang ada orang baik yang membantu bu asih dan ani agar bisa pulang.
Sebelum menjadi asisten rumah tangga, bu asih pernah berjualan sayuran keliling dengan menggendong anaknya (ani), tapi bu ani mengalami musibah, gerobak dorongnya yang biasa dipakai jualan sayur keliling di curi orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga bu asih tidak jualan sayur keliling lagi, dan terkendala modal. Upah bersihnya 10 ribu, harus cukup untuk kebutuhan sehari-harinya, bu asih dan ani sering kali menahan lapar karena tidak memiliki uang untuk membeli beras dan lauk-pauknya, hanya dengan minum air putih untuk mengganjal rasa lapar dan puasa.
Disisi lain, bu asih pun mengidap tiroid dan kolesterol yang tinggi dan dinyatakan mengidap ginjal dan juga jantung, seharusnya beliau menjalani perawatan, akan tetapi terkendala biaya dan bingung siapa yang akan merawat ani apabila ia sakit.
Dari bantuan orang-orang baik yang senantiasa dilindungi oleh Allah SWT. kini bu Asih dan juga Ani sang buah hati sudah mendapat bantuan yang telah tim Call To Action salurkan berupa kebutuhan pembuatan warung dan juga kebutuhan jangka panjang, kemudian melakukan renovasi rumah untuk akses pembuatan warung dan juga kini bu Asih dan Ani bisa membeli pakain layak pakai semoga dari apa yang teman-teman berikan untuk keluarga Bu Asih akan menjadi timbal balik yang positif bagi pemberi donasi, terimakasih banyak semoga kebaikannya dibalas oleh Allah SWT. Aamiin
0 Comments