Tidak ada yang menyangka bahwa hidup Pak Tahyudin, seorang tukang gorengan yang merantau ke ibukota untuk mencari rezeki, akan dihantui oleh cobaan yang begitu berat. Dalam usahanya mencari nafkah demi keluarga yang tinggal di kampung halaman, ia harus berjuang melawan gelombang kesulitan yang datang bertubi-tubi.
Di usia 32 tahun, Pak Tahyudin telah memiliki tiga orang anak, di antaranya Habsi, anak kedua yang berusia 4 tahun 5 bulan. Namun, kebahagiaan keluarganya terkoyak ketika Habsi didiagnosa menderita tumor otak pada bulan September tahun sebelumnya. Meskipun tubuhnya lemah dan terpukul oleh penyakit yang menyerangnya, semangat Habsi untuk sembuh tetap menyala.
Proses pengobatan Habsi bukanlah perjalanan yang mudah. Tiga kali ia harus menjalani operasi, masing-masing untuk mengangkat tumor, memasang selang permanen untuk mengalirkan cairan di kepalanya, dan menghilangkan gumpalan darah pasca operasi. Pak Tahyudin dan istri harus rela meninggalkan pekerjaan dan merantau ke luar kota demi mendampingi Habsi dalam perjalanan pengobatannya yang panjang.
Namun, perjalanan itu bukan tanpa hambatan. Biaya transportasi, kebutuhan medis Habsi, dan kebutuhan sehari-hari keluarga menjadi beban yang sangat berat bagi Pak Tahyudin. Dengan setiap tetes keringatnya yang dicurahkan dalam menggoreng gorengan di pinggiran jalan ibukota, ia masih harus mengkhawatirkan nasib anaknya yang terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit.
Namun, di tengah segala kesusahan itu, Pak Tahyudin tidak sendirian. Sebuah panggilan untuk menolongnya tersebar luas, membangkitkan semangat kebaikan di kalangan masyarakat. Bersama-sama, mereka menyebarkan pesan, menggalang dana, dan memberikan dukungan moril kepada Pak Tahyudin dan keluarganya.
Dalam kegelapan cobaan, cahaya kebaikan muncul sebagai pelipur lara. Dengan bantuan dan doa dari orang-orang baik di sekelilingnya, Pak Tahyudin dan keluarganya menemukan kekuatan baru untuk terus berjuang. Meskipun perjalanan masih panjang, harapan akan kesembuhan Habsi dan kembali meraih kehidupan yang lebih baik bersama keluarga tetap menjadi pijakan teguh bagi Pak Tahyudin.
Terima kasih kepada semua yang telah mendukung Dek Habsi dan keluarga dengan doa dan sumbangan yang telah disalurkan bersama tim Call to Action. Semoga Allah SWT memberkahi kalian dengan rezeki yang berlimpah dan keberkahan. Keluarga pak Tahyudin akan terus bersabar dan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan sang anak.
0 Comments