Perjuangan Kuncen Untuk Anak Penderita Radang Otak

Di tengah riuhnya kehidupan kota Bandung, terdapat seorang lansia yang setia menjalani pekerjaannya sebagai tukang bersih dan gali makam keluarga. Namanya adalah Abah Erom, seorang pria berusia 63 tahun yang telah mengabdikan dirinya dalam pekerjaan yang tidak biasa, namun penuh makna. Abah Erom, seperti banyak kuncen makam lainnya, tidak digaji dengan uang, melainkan dengan sedekah dari keluarga yang memiliki makam tersebut. Pendapatannya tidak menentu, namun dia menerima dengan lapang dada, karena dia adalah pria yang teguh dan tabah.

Namun, hidup Abah Erom tidaklah mudah. Meskipun dia melakukan pekerjaan apapun yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, penghasilannya tidak cukup untuk menutupi semua kebutuhan keluarganya. Ditambah lagi, kondisi kesehatannya yang semakin menurun membuatnya sulit untuk bekerja terlalu keras. Namun, dia tidak pernah menyerah, karena ada tanggung jawab besar yang harus dia pikul.

Tanggung jawab itu adalah Irma, anaknya yang menderita penyakit meningitis atau radang otak. Irma, yang kini berusia 21 tahun, tidak dapat berkomunikasi atau bergerak seperti orang kebanyakan. Dia hanya bisa terbaring di tempat tidur, tanpa bisa melakukan apa pun. Sebagai orangtua, Abah Erom dan Ibu Yeti, istri Abah Erom, harus merawat Irma dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

Dalam situasi ekonomi yang sulit, keluarga Abah Erom berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, terutama untuk menyediakan kebutuhan khusus untuk Irma. Pengobatan, makanan khusus, popok, dan obat-obatan menjadi prioritas utama, namun dengan pendapatan yang tidak menentu, mereka seringkali kesulitan membelinya.

Abah Erom dan Ibu Yeti adalah contoh keluarga yang hidup dengan sederhana namun harmonis. Meskipun memiliki banyak kekurangan dan cobaan, mereka tetap saling mendukung dan berusaha untuk bertahan. Kehidupan mereka mungkin tidak sempurna, namun cinta dan kesetiaan satu sama lain membuat mereka tetap tegar menghadapi segala cobaan.

Kisah Abah Erom adalah cerminan dari ketabahan, pengorbanan, dan kekuatan cinta dalam menghadapi segala cobaan hidup. Meskipun mengalami kesulitan, mereka tetap bersyukur dan tetap berusaha. Semoga kisah mereka menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli dan membantu sesama yang sedang berjuang. 

Berkat Doa dan bantuan teman-teman sebelumnya, tim Call to Action dan keluarga sangat mengucapkan terimakasih banyak atas kepedulian kalian terhadap keluarga Abah Erom terutama Dek Irma. Dari donasi teman-teman semua kita mencoba mewujudkan keinginan Abah. Adapun yang disalurkan yaitu kursi roda dan kebutuhan penunjang untuk dek Irma agar bisa melanjutkan terapinya. 

Sekali lagi, terimakasih banyak orang-orang baik 😊

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share this post :