Mengarungi Lautan Cobaan : Ketika Cinta dan Pengabdian Menjadi Sumber Kekuatan

Dalam suatu sudut kota kecil, hiduplah keluarga Pak Yayat dan Mak Enok, yang telah diuji oleh takdir yang pahit namun mereka tetap berpegang pada satu sama lain dalam keadaan sulit. Cerita ini dimulai dengan sebuah bengkak kecil di rahang Mak Enok pada awal 2000-an. Pada awalnya diabaikan karena keterbatasan biaya. Namun, apa yang mereka kira sebagai masalah kecil berubah menjadi mimpi buruk ketika bengkak tersebut berkembang menjadi tumor yang mengancam nyawa. 

Pada tahun 2016, ketika benjolan tersebut sudah sebesar jeruk bali dan bernanah, dokter memastikan bahwa itu adalah tumor yang mengancam nyawa. Mak Enok divonis Mandibula Sinistra dan operasi pun dilakukan, namun tragisnya, operasi tersebut menyebabkan rahang Mak Enok menjadi bolong.

Pak Yayat, seorang pekerja keras, tidak pernah ragu untuk mengabdikan dirinya demi kesembuhan istrinya. Namun, upaya kerasnya tidak hanya mempengaruhi kesehatannya sendiri, tetapi juga membuatnya rentan terhadap serangan jantung. Pada tahun 2018, Pak Yayat jatuh sakit jantung akibat tekanan dan kerja keras yang berlebihan. Meskipun begitu Pak Yayat masih terus berjuang menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadi seorang kuli bangunan, walau dengan bayaran yang minim.

Di tengah kondisi ekonomi sulit dan kesehatan yang terus memburuk, kedua putri Pak Yayat, Teh Ika dan Teh Anisa, memutuskan untuk membantu merawat ibu mereka. Namun, apa yang seharusnya menjadi tindakan mulia, justru membawa derita baru yang menyakitkan. Kedua putri Pak Yayat harus merelakan hubungan pernikahan mereka, karena suami mereka tidak sanggup memahami perjuangan yang mereka lakukan. Suami mereka memilih untuk meninggalkan mereka karena merasa terlupakan. 

Sementara itu, Mak Enok, dengan rahang yang bolong pasca operasi, terus merasakan kesakitan yang tak tertahankan. Keterbatasan ekonomi membuat mereka sulit untuk membawa Mak Enok kontrol rutin, dan luka di rahangnya hanya dapat ditutupi dengan perban sederhana yang diganti setiap hari.

Meskipun dihadapkan pada segala keterbatasan dan penderitaan, keluarga Pak Yayat tetap teguh dan saling mendukung. Mereka berjuang bersama-sama, walaupun setiap hari adalah tantangan baru. Namun, tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah ketika Pak Yayat tidak lagi mampu membawa Mak Enok untuk kontrol medis yang rutin, karena kondisi fisiknya yang semakin melemah.

Meski demikian, keluarga ini tidak kehilangan harapan. Dengan setiap perubahan perban di rahang Mak Enok, mereka tetap berdoa dan berusaha. Namun, mereka sadar bahwa mereka tidak bisa melalui ini sendirian. Mereka membutuhkan uluran tangan dari orang-orang baik hati untuk membantu membiayai pengobatan dan memperoleh dukungan moral.

Alhamdulillah terimakasih banyak orang-orang baik buat kalian yang udah bantu share dan berdonasi buat Mak Enok dan Pak Yayat. Info terbarunya, karena Emak sudah lama ga kontrol jadi pada tanggal 19 oktober 2023 akhirnya Mak Enok yang didampingi tim Call To Action melakukan pemeriksaan ke puskesmas terlebih dahulu yang selanjutnya dirujuk ke RSUD di luar kota.

Halo orang baik, makasih banyak lagi, Alhamdulillah kemarin Mak Enok sudah dapat rujukan dari RSUD di daerah terdekatnya dan hari ini sudah bisa di rujuk ke rumah sakit besar di luar kota yang didampingi oleh tim Call To Action. Minta doanya semoga prosesnya lancar, aamiin

Selama di luar kota mak enok tinggal di Rumah Singgah, Alhamdulillah kemarin sudah selesai kontrol pertama lagi di rumah sakit. Selain santunan berbagai kebutuhan pokok dan kebutuhan khusus untuk Mak enok juga kita salurkan 

Halo orang-orang Baik, Alhamdulillah untuk biaya operasional mak enok sudah disalurkan seluruhnya, selain itu kita dari Call To Action pun coba untuk membangunkan warung sederhana agar mak enok dan keluarga bisa terus berdaya. 

Kisah keluarga Pak Yayat adalah cerminan dari ketabahan dan kekuatan cinta dalam menghadapi cobaan hidup. Semangat mereka untuk tetap bertahan dan saling mendukung adalah contoh yang menginspirasi bagi kita semua. Mari kita bergandengan tangan untuk membantu mereka melewati masa sulit ini, karena sesungguhnya, tidak ada yang lebih berharga daripada membantu sesama dalam waktu yang sulit.

Terimakasih banyak sekali lagi untuk orang-orang baik 😊 

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share this post :