Kisah Ketabahan di tengah Keterbatan: Semangat Abah Lukman Melawan Kanker Kulit Ganas

Di sebuah desa terpencil, hidup seorang lansia berumur 63 tahun bernama Abah Lukman. Namun, usianya yang sudah lanjut tidak menghalangi semangatnya dalam menjalani kehidupan. Namun, suatu musibah menghampiri Abah Lukman sekitar tahun 2022. Di telapak kakinya tumbuh sebuah benjolan, yang ia abaikan karena keterbatasan biaya untuk berobat. Baginya, itu hanyalah luka biasa yang akan sembuh dengan sendirinya.

Abah Lukman berusaha mengatasi luka tersebut, namun malang tidak bisa dihindari. Luka tersebut pecah setelah diobati, menyebabkan keadaannya semakin buruk. Kulit di sekitar luka berubah warna menjadi hitam, dan aroma tak sedap mulai tercium. Rasa sakit yang tak tertahankan membuatnya sulit tidur, disertai demam yang tinggi.

Setelah menjalani pemeriksaan medis, Abah Lukman didiagnosis menderita kanker kulit ganas, Melanoma Maligna, yang menyebabkan telapak kakinya membusuk. Awalnya, Abah Lukman hanya mengalami kesulitan ekonomi keluarga yang dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang dari kedua anaknya yang gigih bekerja di luar kota sebagai buruh konveksi.

Meskipun anak-anaknya sudah memiliki keluarga sendiri, mereka tidak ragu untuk membantu Abah Lukman. Mereka bahkan harus menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan mereka untuk membantu pemulihan Abah, meskipun hidup mereka sendiri juga tidak mudah. Abah Lukman bersyukur karena memiliki anak-anak yang berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan ketika mereka harus meminjam uang dari tetangga untuk kebutuhan medisnya.

Awal tahun 2023, kondisi Abah Lukman semakin memburuk. Benjolan di telapak kakinya pecah, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Kaki Abah Lukman mulai menghitam dan membusuk karena kurangnya penanganan medis yang memadai. Namun, ia tetap bersabar dan berdoa agar diberi kelapangan hati atas cobaan yang sedang dialaminya.

Meskipun mengalami penderitaan yang luar biasa, Abah Lukman tidak pernah kehilangan harapan. Dukungan dan perjuangan keras kedua anaknya membuatnya semakin kuat untuk melawan penyakitnya. Meskipun terkadang terpuruk oleh keterbatasan ekonomi, cinta dan kebersamaan keluarga selalu memberinya kekuatan untuk tetap bertahan.

Alhamdulillah teman-teman, sebelumnya mau mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kepedulian selama ini terhadap Abah Lukman. Saat ini amanah dari teman-teman sudah disalurkan oleh tim Call To Action di kediaman Abah Lukman, namun kondisi pak lukman sekarang sudah sangat memprihatinkan, minta doanya semoga pak lukman bisa tetap berjuang demi kesembuhannya. 

Salam Kemanusiaan…

Gambar

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share this post :